posted from Bloggeroid
Elly'ss Nurlaely
We life must learn, We think we do, We'll find away
Saturday, 16 August 2014
Wednesday, 7 May 2014
Wednesday, 30 April 2014
Lemon fruit bantu bakat lemak lebih banyak
Wednesday, 30 Apr 2014 | 11:34 WIB
KOMPAS.com Kebanyakan orang beranggapan, kunci untuk menurunkan berat badan adalah makan kalori lebih sedikit. Namun, sebenarnya tidak sesederhana itu karena ada pula jenis makanan-makanan tertentu yang bisa membantu membakar lemak tubuh.
"Dengan kata lain, menyantap makanan-makanan ini sama pentingnya dengan mengurangi asupan kalori untuk menurunkan berat badan," ujar Jacqueline Silvestri Banks, konselor kesehatan holistik tersertifikasi asal Amerika Serikat.
Ia menjelaskan, beberapa jenis makanan dapat membantu menstabilkan gula darah, mencegah keinginan makan gula, dan menjaga tubuh kenyang lebih lama, bahkan membantu pembakaran lemak. Apa sajakah makanan tersebut?
1. Minyak kelapa Minyak kelapa dibentuk oleh asam lemak rantai sedang yang dimetabolisme secara berbeda dengan asam lemak rantai panjang yang terdapat di kebanyakan lemak. Asam lemak rantai sedang ini paling utama digunakan sebagai sumber energi tubuh daripada disimpan dalam bentuk lemak.
2. Cuka apel Diproduksi dari fermentasi sari apel, cuka apel diketahui merupakan sumber mineral, enzim, vitamin, dan asam amino yang baik. Sebuah studi oleh American Diabetes Foundation menemukan, mengonsumsi cuka apel sebelum makan makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
3. Lemon Menurut sebuah studi dalam Journal of the American College of Nutrition, kadar vitamin C berbanding terbalik dengan massa tubuh. Orang dengan kadar vitamin C yang cukup mengoksidasi 30 persen lemak selama berolahraga moderat daripada mereka dengan kadar vitamin C yang rendah. Maka, mengonsumsi lemon yang tinggi vitamin C akan membantu Anda membakar lemak lebih banyak.
4. Ikan berlemak Kaya protein dan asam lemak omega-3, ikan berlemak termasuk salmon atau sarden dapat mendukung upaya pengurangan berat badan. Beberapa bukti mengindikasikan omega-3 yang ditemukan dalam ikan dapat meningkatkan laju metabolisme.
5. "Grapefruit" Buah ini rendah kalori, tinggi kadar enzim yang menjaga rasa kenyang. Dalam sebuah studi dalam Journal of Medicinal Food, para peneliti menemukan, makan setengah grapefruit segar sebelum makan berkaitan dengan pengurangan berat badan signifikan pada orang obesitas. Makan grapefruit sebelum makan juga signifikan mengurangi kadar glukosa dua jam setelah makan.
Penulis: Unoviana Kartika Editor: Lusia Kus Anna
Diabetes Bikin Otak Cepat Menyusut
KOMPAS.com Diabetes tipe 2 telah lama diketahui memiliki dampak negatif pada otak. Namun, kini penelitian membuktikan, orang dengan penyakit tersebut lebih cepat mengalami penyusutan otak sehingga lebih mudah mengalami penurunan fungsi kognitif.
Menggunakan teknik magnetic resonance imaging (MRI), para peneliti menganalisis struktur otak dari 614 pasien yang rata-rata berusia 62 tahun. Peserta yang diikutkan dalam studi sebelumnya telah didiagnosis memiliki diabetes tipe 2 selama sekitar 10 tahun. Mereka menemukan, diabetes jangka panjang berhubungan dengan penyusutan jaringan otak yang besar sehingga menyebabkan atropi otak.
Ketua penelitian Nick Bryan, ketua dan profesor dari departemen radiologi di Perleman School of Medicine di University of Pennsylvania, mengatakan, anggapan umum selama ini efek dari diabetes pada otak adalah berkaitan dengan penyakit pembuluh darah yang dikarenakan diabetes, kemudian terjadilah stroke.
"Namun ternyata diabetes juga menyebabkan penyusutan jaringan otak. Kami pikir ini adalah dampak langsung diabetes pada otak," ujarnya.
Para peneliti mencatat, penyusutan terbesar terdapat di daerah abu-abu pada otak. Penyusutan pada daerah ini sering kali berhubungan dengan dimulainya proses penurunan fungsi saraf. Itulah mengapa, pasien diabetes mengalami risiko lebih tinggi untuk penyakit Alzheimer.
"Orang dengan diabetes belum tentu mengalami Alzheimer, namun kebanyakan dari mereka memiliki kemampuan kognitif dan kemampuan berpikir yang lebih buruk seiring bertambahnya usia mereka," ujar Bryan.
Menurut studi tersebut, setiap 10 tahun orang mengalami diabetes, maka fungsi otaknya menurun dua tahun lebih cepat daripada orang tanpa diabetes. "Satu hal yang jelas, efek negatif diabetes pada otak terlihat lebih signifikan pada mereka yang lebih lama terkena penyakit itu," jelasnya.
Bryan menyarankan agar pasien melakukan upaya maksimal untuk mengelola diabetes dan gula darah untuk mengurangi atau mencegah kerusakan otak akibat diabetes pada kemudian hari.
Sering Mengantuk Pada Siang Hari..? hati-hati Tanda Gangguan Jantung
KOMPAS.com Sering mengantuk pada siang hari? Berhati-hatilah mungkin itu adalah pertanda ada gangguan tersembunyi yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Menurut data penelitian yang melibatkan lebih dari 84.000 wanita di AS, para peneliti menghubungkan antara rasa kantuk berlebihan pada siang hari dengan risiko penyakit jantung. Namun, sebenarnya yang jadi penyebab adalah karena adanya gangguan tidur dan penyakit lain sehingga seseorang menjadi lebih mengantuk pada siang hari.
"Mengantuk pada siang hari biasanya terkait dengan jam tidur yang kurang, kerja lembur, atau mengorok. Semua gangguan tersebut terkait dengan gangguan metabolik seperti diabetes yang merupakan faktor risiko untuk stroke dan penyakit jantung," kata ketua peneliti, James E Gangwisch.
Dalam penelitiannya, ia menganalisis data lebih dari 84.000 wanita yang mengikuti Nurses Health Study II antara tahun 2001 sampai 2009. Pada tahun pertama, wanita itu menjawab kuesioner yang menanyakan durasi tidur, gangguan tidur, mengorok, dan kerja lembur.
Salah satu pertanyaan menanyakan seberapa sering aktivitas harian mereka terganggu karena mereka merasa mengantuk pada siang hari.
Para peneliti kemudian mengikuti riwayat kesehatan para responden, termasuk penggunaan aspirin, penyakit diabetes, dan tekanan darah tinggi setiap dua tahun sekali sampai tahun 2009.
Pada akhir penelitian, 500 wanita didiagnosis sakit jantung atau stroke. Wanita yang mengaku selalu mengantuk pada siang hari (sebanyak 5 persen dari total kelompok), memiliki risiko lima kali lebih besar didiagnosis sakit jantung dibanding orang yang tidak pernah mengantuk.
Wanita yang sering mengantuk pada siang hari juga cenderung kurang tidur, mengorok, dan sering mendapat shift kerja malam. Mereka juga menderita hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, dan depresi.
Namun, faktor utama yang berkontribusi pada penyakit jantung dan stroke sebenarnya lebih kepada gangguan tidur, hipertensi, diabetes, serta kolesterol tinggi.
Menurut studi tahun 2013, orang yang tidur kurang dari 5 jam setiap malam berisiko lebih besar menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
"Mengantuk pada siang hari adalah tanda kurang tidur atau gangguan tidur. Beberapa gangguan medis juga bisa menyebabkan rasa mengantuk pada siang hari, dan semuanya terkait dengan penyaki jantung," tulis para peneliti dalam laporannya.
Thursday, 30 January 2014
Monday, 24 June 2013
Puisiku
Bumi ku tak seindah dan sesubur dulu
berteriak, merontah bahkan meraung..!!!
bermakankan polusi dan sampah....
berminumkan limbah-limbah pabrik..
hutan, gunung, sungai bahkan lautan..
sudah tidak lagi bersahabat kawan..
lapisan magma, letusan Vulcano..
mengancam setiap detik penghuninya..
kapankah bumi kita DAMAI kawan...
jika kau masih tidak sopan dengan alam..
Karya; Ely nurlaely